
LENSAINDONESIA.COM: Pengamat Politik Yudi Latief menilai mundurnya Ketua Umum DPP Partai Demokrat yang juga mantan Ketua PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Anas Urbaningrum dari jabatannya, sudah sesuai perkiraan Ketua Majelis Tinggi, Soesilo Bambang Yudhoyono.
Ia menilai peristiwa mundurnya Anas sudah bisa ditebak, jika tidak boleh dikatakan tinggal menunggu waktu. Hal ini terkait strategi “Pakta Integritas” yang digunakan SBY guna memotong basis loyalis Anas yang kebanyakan berada di akar rumput.
Baca juga: Anas Tiba di DPP Partai Demokrat dan Anas Mundur, Banyak Kader Demokrat di Daerah Bakal Ikut?
Hal ini disampaikan Yudi seusai mendengar konferensi pers sang mantan Ketum tersebut di gedung DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (23/02/13).
“kelompok Pro Anas khususnya yang di struktur PD sesumbar akan melawan, tapi sesumbar itu dipatahkan dengan mudah oleh SBY melalui 33 DPD yg dikumpulkan guna menguji loyalitas dengan bungkus pakta integritas,” ujarnya kepada wartawan.
Lebih lanjut, pria yang juga mendapuk jabatan sebagai peneliti di Pusat Studi Islam dan Kenegaraan (PSIK) itu berujar, berdasarkan fakta tersebut maka Anas sudah bisa dikatakan ‘tidak berdaya’ oleh SBY, makanya ia mengajukan diri untuk mundur.
“SBY tahu Anas tidak akan melawan, dia juga tahu kalau paling maksimal Anas akan curhat di sosial media,” tandasnya.
Seperti diketahui, Anas urbaningrum dalam pernyataannya menegaskan berhenti dari jabatannya sebagai ketua umum DPP Partai Demokrat.
Jumpa pers ini dilakukan Anas terkait statusnya kini di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sudah dijadikan tersangka dalam kasus Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang.@aditia
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D76333349.ef5e0cdb27b3b0766f581d1394ee8d1a%3B)

%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D42859026.ef5e0cdb27b3b0766f581d1394ee8d1a%3B)