Clik here to view.

LENSAINDONESIA.COM: Kenaikan harga gas elpiji non subsidi atau 12 kilogram (kg) yang direncanakan mulai bulan depan, diperkirakan berdampak pada usaha kecil yang menjajakan makan dan minuman.
Hal ini dirasakan oleh salah satu pengusaha Rumah makan Bahari (Warteg ), Johari (35) yang mengaku selama ini menggunakan gas 12 kg untuk rumah makannya. Dengan kenaikan harga gas 12 kg akan mendorong peningkatan biaya produksi.
Baca juga: Tutupi Defisit Daging, DKI Butuh 73 Ribu Ekor Sapi dan Tak Mau Ditertibkan, Sopir Bajaj Minta Jokowi Copot Kadishub
“Kalau harga elpiji naik, maka akan berpengaruh bagi penjualan,” ujar Johari, Menteng, Jakarta, Sabtu (23/2/13).
Menurutnya denga naiknya biaya produksi secara otomatis akan mendorong kenaikan harga makanan yang dijualnya. ”Kita gunakan elpiji 12 Kg, jadi harga makanan yang kita jual pasti harus kita naikan,” jelasnya.
Seperti diketahui, Pertamina akhirnya mendapat persetujuan menaikkan harga gas elpiji non-subsidi 12 Kg. Rencananya, mulai bulan depan atau Maret 2013, harga elpiji 12 kg akan naik Rp 25.400 per tabung. Otomatis harga jualnya menjadi Rp 95.600 per tabung. Saat ini, harga elpiji 12 kg mencapai Rp 70.200.@aguslensa
Image may be NSFW.
Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D66045559.f0ba9c7bfd57f6a0c909b30b25754037%3B)
Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D54258500.f0ba9c7bfd57f6a0c909b30b25754037%3B)