Clik here to view.

LENSAINDONESIA.COM: Polres Ponorogo terus mengembangkan kasus terbunuhnya dua muda mudi di Desa Karanggebang Kecamatan Jetis Ponorogo.
Untuk pembunuh Suprihatin, penyelidikan polisi masih menemui jalan buntu. Hasil resmi otopsi belum diterbitkan RSUD dr. Harjono yang turut menangani kasus ini.
Baca juga: Hasil Otopsi, Korban Suprihatin Ternyata Tidak Hamil dan Dua Wanita Tewas Dihantam Truk
Namun dari keterangan sementara, polisi mengetahui pada jasad Suprihatin terdapat 27 tusukan benda tajam seperti
pisau. Sebanyak 18 tusukan di bagian punggung, pinggul hingga pantat, tiga di leher dan enam di kepala. Serta ditemukan satu bekas pukulan benda tumpul di kepala mayat Suprihatin.
“Pola tusukan yang ada di mayat Suprihatin identik dengan sayatan atau tusukan di tubuh Mega. Itu menunjukkan pisau yang dipakai adalah pisau yang sama. Dan pisau itu sudah kami amankan sebagai barang bukti,” ungkap Kompol Trisaksono.
Suprihatin sendiri dinyatakan hilang dari rumahnya di Desa Tegalombo, Kauman, Ponorogo sejak 28 Januari lalu. Sejumlah spekulasi berkembang di tengah masyarakat. Di antaranya adalah tentang pelaku pembunuhan Suprihatin yang diduga adalah Mega. Ini karena mayat lulusan FKIP Bahasa Inggris ini ditemukan di kamar Mega.
“Pembunuh mungkin tidak ingin perbuatannya ketahuan maka dikubur di kamarnya. Jadi mungkin pembunuh Suprihatin adalah Mega,” kata salah satu warga.
Salah satu saksi yang juga tetangga Mega, Mustakim menyatakan sebelum ditemukan tewas, Mega sempat meminjam linggis kepadanya.
Ia ingat benar, Mega meminjam linggis pada Kamis (31/01/2013) sore dan dikembalikan esok harinya, Jumat (01/02/2013) sore hari. “Katanya untuk membetulkan saluran kamar mandinya yang tersumbat,” ujar Mustakim.
Menurutnya, Mega juga pernah curhat jika ada masalah dengan perempuan yang diduga Suprihatin.
“Katanya ada masalah dengan perempuan dan sempat didatangi orang tuanya. Mega dituduh membawa lari anaknya (Suprihatin),” tutur teman Mega sejak kecil ini.
Namun polisi belum berani memastikan apakah Suprihatin dibunuh Mega atau tidak. Polisi masih menunggu hasil otopsi termasuk dugaan hamilnya Suprihatin.
“Sampai sekarang dokter belum memberikan keterangan medis apakah dia hamil atau tidak. Apakah karena hubungan asmara atau faktor ekonomi,” lanjut Trisaksono Aji.
Kompol Trisaksono menyatakan, tersangka Eko menyangkal juga membunuh Suprihatin. “Ia hanya mengaku telah membunuh anaknya,” pungkasnya.@arso
Image may be NSFW.Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D80302799.f7ebbbae546fe710db839c25d4870270%3B)
Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.

Clik here to view.
%7Cutmcsr%3D(direct)%7Cutmcmd%3D(none)%3B%2B__utmv%3D12824889.f7ebbbae546fe710db839c25d4870270%3B)